Selasa, 30 Juli 2013

makalah sosial budaya keyakinan/kepercayaan



BAB I
PENDAHULUAN
 Pandangan hidup adalah hasil pemikiran dan pengalaman yang berupa nilai-nilai kehidupan yang memberi manfaat sehingga dijadikan pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk hidup. Pandangan hidup tidak timbul dalam wktu singkat, tetapi melalui proses pengalaman yang terus-menerus dan lama, sehingga nilai-nilai kehidupan tersebut sudah teruji dalam penerapannya. Hasil pengujian itu dapat diteriama oleh akal dan diakui kebenarannya.
Atas dasar ini anggota masyarakat menerima hasil pemikiran yang berupa nilai-nilai kehidupan itu sebagai pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Konsep pandangan hidup meliputi unsur-unsur, cita-cita merupakan apa yang diinginkan, yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai yaitu kebajikan yang merupakan segala hal yang baik, dan bermanfaat yang membuat manusia tertib, damai, tenteram, sejahtera, dan bahagia. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan atau percaya diri. Keyakinan/kepercayaan diri diukur dengan kemampuan akal, jasmani dan iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
1

 

2
BAB II
KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Untuk mengetahui hal ini, dapat diikuti uraian prof. Dr. Harun Nasution (1981) mengenai aliran-aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
a.    Aliran naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan natur itu dari Tuhan, akan tetapi, bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak mampu menguasai alam ini karena manusia itu lemah, manusia hanya dapat berusaha/berencana, tetapi yang menentukan adalah Tuhan.
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar? Hal yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, kita katakan Tuhan itu ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada, yang ada hanyalah natur. Bagi yang percaya pada Tuhan, tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan,oleh karena itu, manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran Tuhan, yaitu Agama.
            Ajaran agama ada 2 (dua) macam, yaitu ;
1.   
3
 Ajaran agama yang dogmatik, yang disampaikan oleh Tuhan melalui para nabi. Ajaran agama yang dogmatik bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadis. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah menurut waktu dan tempat.
2.    Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif ( terbatas ). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk dalam “kebudayaan”, terdapat dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama, sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia itu bermuala dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran Tuhan menurut agama yang diturunkan-Nya. Manusia yakin bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya, disebut pandangan hidup religius.
Sebaliknya, jika manusia tidak mengakui adanya Tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinannya itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan itu adalah kebajukan natur. Pandangan hidup ini disebut pandangan hidup komunisme.
b.    Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berfikir mana yang benar, itulah yan baik walaupun mungkin bertentangan dengan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan berfikir (akal) kebajikan dapat di capai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, yaitu alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi menimbulkan akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasal dari bahasa arab, artinya kalbu yang berpusat di hati, sehingga timbul istilah “ hati nurani “, artinya daya rasa. Di masyarakat Barat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah akal, yaitu logika berfikir. Oleh karena itu, aliran ini banyak dianut dikalangan orang Barat. Di Timur orang mengutamakan hati nurani, yang baik menurut akal, belum tentu baik menurut hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia bermula dari akal. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih diutamakan pada setiap individu. Oleh karena itu, individu yang berakal ( ilmu dan teknologi tinggi) dapat menguasai individu yang tingkat berfikirnya rendah (bodoh).
c.    Aliran gabungan
4
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya pada Tuhan sebagai dasar keyakinan. Akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berfikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani) . jadi apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabila hati nurani ini dihubungkan dengan pandangan hidup, akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berfikir, sedangkan hati nurani di nomorduakan. Kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya, tetapi tidak menentukan dan logika berfikir tidak ditekankan pada logika berfikir individu, tetapi logika berfikir kolektif ( masyarakat), pandangan hidup ini disebut  sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berfikir maupun sebagai daya rasa ( hati nurani ), logika berfikir, baik secara individual maupun secara kolektif,pandangan hidup ini disebut sosialisme religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan yang benar menurut logika berfikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semua itu berkat karunia Tuhan.
Apabila dikaji dengan teliti , antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika berfikir kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme religius menekankan pada logika berfikir kolektif dan individu. Pandangan hidup sosialisme lebih mengutamakan logika berfikir daripada hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya, logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan Tuhan, sebaliknya sosialisme religius kekuasaan Tuhan justru menentukan.
5
Filosofi asuhan kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang di yakini dalam memberikan asuhan kebidanan. Pemikiran dasar yang melandasi asuhan kebidanan yakni
6
kehamilan dan persalinan adalah bagian suatu proses fisiologi yang normal dan bukan suatu penyakit. Walaupun pada beberapa kasus, proses itu berkomplikasi sejak awal dikarenakan kondisi lain atau mungkin komplikasi yang timbul kemudian. Untuk memastikan kesejahteraan perempuan masa bersalin dan bayinya, bidan mempunyai keyakinan untuk mempengaruhi sifat maupun pemberian asuhan kepada perempuan masa bersalin dan keluarga.

BAB III
KESIMPULAN
·                    Keyakinan / kepercayaan yang menjadidasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
·                    Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan.
·                     Ajaran agama ada 2 (dua) macam, yaitu ;
1.     Ajaran agama yang dogmatik, yang disampaikan oleh Tuhan melalui para nabi. Ajaran agama yang dogmatik bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadis. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah menurut waktu dan tempat.
2.    Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif ( terbatas ). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk dalam “kebudayaan”, terdapat dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama, sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman.
·                     Aliran intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berfikir mana yang benar, itulah yan baik walaupun mungkin bertentangan dengan hati nurani. 
·                    
7
Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya pada Tuhan sebagai dasar keyakinan. Akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berfikir maupun sebagai daya rasa ( hati nurani) . Jadi apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
·                     Filosofi asuhan kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang di yakini dalam memberikan asuhan kebidanan. Pemikiran dasar yang melandasi asuhan kebidanan yakni kehamilan dan persalinan adalah bagian suatu proses fisiologi yang normal dan bukan suatu penyakit.
8

 

KATA PENGANTAR
Puji syukur, kita panjat kepada ALLAH SWT, dzat yang telah member taufik dan hidayah-Nya dalam mewujudkan makalah “ ILMU KEBIDANAN DARI SUDUT PANDANG KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN “ yang merupakan Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari  akal atau kekuasaan Tuhan.
Akhirnya, dengan demikian makalah ini tidak luput dari kekurangan, kritik dan saran dari pemaca untuk kesempurnaan serta kemajuan di masa yang akan datang.
semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya, dan ALLAH SWT senantiasa memberikan lindungan bagi kita sekalian. Amien..




Penyusun, Kelompok   

 

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Abdulkadir  Muhammad, S.H. Ilmu Sosial Budaya Dasar . PT.Citra Aditya Bakti.2005
9
Konsep Kebidanan. NUSJA . 2007. (Lingkungan Sendiri)

Tidak ada komentar: